Banyumala Twin Waterfall, Bali
Lagi dan lagi, selama di Bali gue selalu berpergian ke tempat jauh untuk mengunjungi suatu destinasi wisata yang menurut gue bagus dan terkadang ketika sampai di lokasi tidak sesuai ekspetasi. Kali ini gue mengunjungi wilayah di Bali yang cuacanya selalu dingin, gue pergi ke Buleleng jadi kalian bisa membayangkan betapa jauhnya perjalanan gue dari Canggu menuju ke Buleleng, kalau dilihat dari Google Maps sudah jauh.
Gue gak perlu menceritakan bagaimana perjalanan gue menuju ke Buleleng karena terlalu panjang. Oke, ketika gue sudah dekat dengan lokasi mengarah ke air terjun Banyumala, gue sempat bingung karena jalan masuknya sempit dan lumayan rusak, mungkin hanya cukup satu mobil. Disarankan lebih berhati-hati jika kalian melewati jalanannya.
Selama menuju ke wilayah air terjun Banyumala gue hanya mengeluarkan uang untuk bayar parkir motor Rp. 2.000/motor dan bayar donasi wisata Rp. 5.000/orang. Dari parkiran ke air terjun gue harus jalan kaki sekitar 10-15 menit. Kondisi jalan setapak yaitu tanah basah, dan lembab, ada juga beberapa anak tangga yang cukup sulit. Jadi, disarankan jangan menggunakan alas kaki yang licin. Suasananya sangat teduh, agak dingin dan basah.
Pada akhirnya gue sampai juga dan gak sabar untuk berendam. Suasana di sini seperti gerimis, mungkin karena derasnya air terjun Banyumala dan karena terlalu deras sampai lensa kamera gue basah jadi hasil foto kurang maksimal.
Di lokasi air terjun Banyumala tidak tersedia ruang ganti, ruang bilas, tempat titip barang dan hanya ada satu gubuk. Kita diperbolehkan berendam, kondisi air sangat dingin tapi apabila hujan sedang turun kondisi air agak keruh.
Setelah berlama-lama berkendara akhirnya gue bisa untuk berendam di air terjun Banyumala. Ketika gue sudah puas dan melanjutkan perjalanan selanjutnya, gue sempat mampir untuk makan di pinggir jalan sambil menikmati pemandangan danau Buyan.
Komentar
Posting Komentar